Rabu, 08 November 2023

Profil Denident

 

Awal Mula

Denident Dental Care lahir dari keprihatinan yang saat itu terjadi di Wilayah Margatiga Kabupaten Lampung Timur. Dengan Berdirinya ini memiliki mimpi memberikan pelayanan masyarakat untuk seluruh kalangan dan dari situlah Denident Dental Care lahir.

Pelayanan maksimal dengan harga yang terjangkau dan transparan merupakan salah satu visi Denident Dental Care.

Komitmen pelayanan terbaik dengan menggunakan alat atau tempat yang mudah di akses serta memberikan pelayanan yang nyaman agar menciptakan pelayanan yang optimal.

Denident Dental Care merupakan di bawah naungan  dan milik perseorangan seorang tenaga Terapis Gigi dan Mulut.

Teman Sebaya Penting di Tengah Maraknya Kasus Bunuh Diri


Akhir-akhir ini kita udah sering dengar banyaknya kampanye isu kesehatan mental, khususnya di media sosial. Mulai dari pembahasan soal apa itu kesehatan mental sampai berbagai tips buat coping stres dan lainnya. Melihat kondisi ini, tentu anak muda punya akses informasi yang lebih besar. Mengingat banyaknya anak muda yang aktif di media sosialnya

Dampak ganguan mental health juga bukan dialami orang dewasa aja, tapi juga remaja. Ada beberapa penyebab gangguan ini seperti faktor gen, lingkungan, kebiasaan, dan biologis. Selain itu, pengalaman traumatis juga punya perngaruh. Misalnya, pengalaman kehilangan orang tersayang, pelecehan seksual, perceraian, dan lainnya. Jadi berbagai pengalaman baik itu menyenangkan atau bukan bisa mempengaruhi kesehetan mental remaja.

Menurut data dari WHO 75% gangguan mental emosional memang umum terjadi sebelum usia 24 tahun.

Bahkan dianggap wajar terjadi sebagai bagian dari fase pubertas. Padahal, bila dilihat lebih jeli lagi ada perbedaan yang cukup signifikan antara sikap remaja sebagai ciri gangguan mental dan sikap yang memang bagian dari fase pubertas. Hal-hal seperti ini yang sebenarnya perlu jadi perhatian kita bersama, untuk coba lebih teliti dalam menggali akar masalahnya.  Karena menganggap sepele gangguan mental pada remaja, bisa berdampak sangat besar untuk masa depannya. Apa aja sih, dampaknya? Yuk lanjut scroll sampai selesai

1. Susah Menjalin Hubungan yang Harmonis

Pertemanan usia remaja mungkin sering dipandang sebelah mata. Tapi nyatanya,masa remaja adalah fase-fase dimana mereka mulai mencari jati diri dan pencarian teman sejati untuk kehidupan dalam lingkup sosial yang lebih luas. Umumnya, seseorang akan mengalami titik kejenuhan menjalin pertemanan secara murni (tanpa urgensi tertentu) ketika mereka memasuki usia dewasa. Sehingga gangguan mental pada remaja yang tidak segera ditangani akan membuat mereka kesulitan untuk punya hubungan pertemanan yang baik. Nggak cuma hubungan pertemanan, tapi hubungan keluarga atau percintaannya pun juga bisa ikut terganggu. Tentunya hal ini punya dampak besar bagi kehidupan remaja yang berpotensi mempengaruhinya saat usia dewasa. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih sensitif yang nantinya akan jadi kendala mereka dalam menjalin hubungan harmonis.

2. Sering Ada Keluhan Fisik

Pada dasarnya, kesehatan mental dan fisik saling berkaitan , itu terjadi karena ketika kondisi kesehatan mental remaja itu buruk, otomatis berpengaruh ke kesehatan fisiknya juga. Terlebih lagi kalau gangguan mental sudah dialami sejak lama dan bikin frekuensi keluhan fisik jadi lebih sering muncul. Misalnya keluhan seperti nyeri otot, sakit kepala, masalah pencernaan, dan masih banyak lagi.

3. Kompleksitas Gangguan Kesehatan Mental Berujung Bunuh diri

Ketika remaja mengalami gangguan kesehatan mental, ada beberapa tanda yang dirasakan. Mulai dari merasa nggak berharga, nggak berguna, nggak dicintai & disayangi, dan masih banyak lagi. Hal ini bisa memicu munculnya perasaan-perasaan negatif yang kuat dan mendorong remaja buat ambil tindakan ekstrim seperti bunuh diri.  Bila depresi ini terus dibiarkan dan berkembang menjadi depresi berat, bisa mengalami kecenderungan buat menyakiti diri sendiri (self harm). Ada sekita 80-90% kasus bunuh diri akibat kecemasan dan depresi. Menurut ahli suciodologist ada 4,2% siswa di Indonesia yang pernah berpikir buat bunuh diri. Selain itu, kasus bunuh diri di Indonesia mencapai 10.000 atau setara dengan setiap satu jam terdapat kasus. Depresi pada remaja bisa diakibatkan oleh beberapa hal seperti tekanan dalam bidang akademik, perundungan(bullying), faktor keluarga, dan permasalahan ekonomi.Dampak buruk lainnya yang bisa aja terjadi yaitu bunuh diri.

Untuk itu, sebagai orang dewasa udah sewajarnya menjadi tugas kita buat lebih peka dan perhatian terhadap remaja yang memiliki gangguan kesehatan mental. Karena setiap keluhan yang mereka ungkapkan, kenakalan yang mereka tunjukkan, bukan berarti selalu mengindikasikan fase pubertas dan sekedar cari perhatian.

Profil Singkat

 

   

 Hai Kawa-kawan

Perkenalkan Saya Deni.S Saat ini mejadi Mahasiswa Alih Jenjang Prodi Sarjana Terapan Terapis Gigi dan Mulut di Poltekkes Semarang. Menjadi mahasiswa sebuah anugerah tersendiri terlebih dalam kelas ini bertemu dengan kawan-kawan se Nusantara.

Hobi Bukan Sekedar Hobi


Perbanyak Silahturahmi Banyak Rezeki

Kesenangan Memanjakan Usia

Pada hakikatnya hidup bersosial adalah fitrah setiap insan manusia, dalam hal ini saya masih ingat dengan pesan salah satu guru saya bahwa " Jangan sampai belajar mengganggu kesenangamu ". Dari kecil saya sangat senang dengan dunia olahraga merasakan main bersama dengan teman-teman menjadi momen yang paling tidak bisa terlewatkan. terlebih olahraga sepak bola ini menjadi olahraga primadona para kaum laki-laki. Selain ini ada hobi ataupun kesenangan lainnya menurut saya yaitu berorganisasi baik internal maupun eksternal dunia pendidikan

Peningkatan kesehatan gigi dan mulut melalui penerapan manajemen berbasis sekolah

 


Peningkatan kesehatan gigi dan mulut melalui penerapan manajemen berbasis sekolah

Pencegahan penyakit pada gigi anak masih luput dari perhatian orang tua. Karies pada gigi anak sering dianggap hal yang biasa saja sehingga orang tua sering kali mengabaikan kondisi kesehatan gigi anaknya meskipun memiliki efek besar terhadap perkembangan fisik serta mental anak. Gigi pada anak merupakan menentukanpertumbuhan dan perkembangan rongga mulut karena gigi susu anak akan menentukan gigi tetap dari anak tersebut. Bila seorang anak memiliki gigi yang tidak sehat menyebabkan anak tersebut  kesulitan dalam mencerna makanan sehingga anak mengalami gangguan terhadap proses pertumbuhannya, akibatnya anak menjadi sering sakit yang dapat mengganggu kehadiran serta performa mereka disekolah. Peningkatan derajat kesehatan penduduk dapat dicapai secara lebih mudah dan lebih murah melalui upaya promotif-preventif dan penang- gulangan risiko daripada upaya kuratif. Dahulu tanggung jawab kesehatan diserahkan sepenuhnya oleh masyarakat kepada para pelaku pelayanan medis kini harus menjadi tanggung jawab pemeliharaan kesehatan kepada individu dan masyarakat. Upaya promotif-preventif dan meningkatkan kesehatan lingkungan tidak mungkin hanya dilakukan oleh sektor kesehatan, tetapi justru diperlukan kerja sama lintas sektor.

Dimulai dengan Langkah Kecil

adanya kerjasama dengan lintas sektor terutama Instansi Pendidikan sangatlah berpeluang besar dalam upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut. Dimana Basis masa yang jelas dan mudah di akomodir serta siswa siswi menjadi target utama dalam pelaksanaan ini. Siswa siswi yang masih semangat dan mudah diberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut sangat memungkinkan untuk dapat membantu dalam rangka meningkatkan derajat pengetahuan kesehatan kesehatan gigi dan masyarakat. Siswa sekolah yang termasuk dalam kelompok masyarakat ini sangat rentan dan mudah terkena penyakit gigi dan mulut. dimana pengetahuan akan pola makan serta rasa ingin tau yang masih tinggi.

Melakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut. Penyuluhan kesahatan gigi dan mulut dilakukan agar mitra mendapatkan edukasi dan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut. sehingga perubahan mindset masyarakat khususnya siswa-siswdapat dengan mudah terjadi dari tindakan kuratif beralih ke tindakan promotif dan preventif, dengan demikian dana yang dikeluarkan untuk keperluan kesehatan gigi dan mulut lebih ekonomis. 

Melakukan kegiatan sikat gigi bersama di sekolah.kegiatan ini mempraktekkan cara sikat gigi yang baik, dan diharapkan dapat berjalan secara kontinyu sebelum pembelajaran dimulai.

Melakukan screening pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut

Kesehatan Mental (Mental Health)

 


Kesehatan Mental (Mental Health)

Apa itu Kesehatan Mental (Mental Health)?

Good mental health atau kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika kejiwaan dan pikiran dalam keadaan tenang dan damai. Kondisi ini memungkinkan seseorang untuk berpikir lebih jernih dan fokus saat beraktivitas. Sama halnya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental juga penting untuk dijaga.  Seseorang dengan kesehatan mental yang baik mampu mengoptimalkan potensi dirinya dalam menghadapi permasalahan hidup, tantangan, hingga menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Sementara itu, kondisi mental yang terganggu dapat berdampak buruk terhadap emosi, suasana hati, dan kemampuan seseorang dalam berpikir. Tanpa adanya penanganan yang tepat, kondisi mental yang terganggu dapat memicu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang akhirnya memengaruhi kualitas hidup penderitanya, seperti menurunnya produktivitas di tempat kerja atau prestasi di sekolah hingga merusak hubungan sosial dengan orang lain. Maka dari itu, setiap individu diimbau untuk mulai memelihara kesehatan mentalnya dan belajar mengenali gejala-gejala atau tanda dari gangguan mental sedari dini, tanpa berpikir bahwa gangguan kejiwaan merupakan suatu hal yang tabu atau aib untuk diperbincangkan.

Penyebab Gangguan Kesehatan Mental

Tinggal di lingkungan perumahan yang tidak sehat.Korban diskriminasi dan stigmaTerasingkan atau terisolasi secara sosial atau merasa kesepianStres berat dalam jangka waktu yang lama Kehilangan pekerjaan, pengangguran, atau tunawisma.Kematian atau kehilangan orang yang sangat disayangiPenyalahgunaan obat-obatan terlarang atau konsumsi alkohol secara berlebihan. Memiliki trauma berat, seperti mengalami kecelakaan serius atau berada dalam situasi peperangan.

Cara Menjaga Kesehatan Mental

Cara menjaga kesehatan mental sebetulnya tak jauh berbeda dengan cara-cara yang diterapkan untuk menjaga kesehatan fisik, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:

  • Berpikir dan memberikan afirmasi positif untuk diri sendiri.
  • Mengelola stres dengan baik.
  • Rutin berolahraga
  • Menjaga hubungan baik dengan orang lain.
  • Tidur dan istirahat cukup.
  • Saling membantu dan memahami kondisi orang lain.
  • Mencari bantuan tenaga medis profesional jika dibutuhkan.